skinkeren.com

TAK PERLU HOBI MENULIS DAN MEMBACA UNTUK RAJIN BLOGGING

Tak perlu hobi menulis dan membaca untuk rajin blogging

Kawan-kawan tidak suka baca? Apalagi menulis? Tapi punya keinginan jadi blogger? Tidak perlu berkecil hati, ada temennya kok. Saya juga tidak suka membaca-menulis dan saat ini sedang berjuang menjadi hero blogger. Menurut saya sebenarnya tak perlu hobi menulis dan membaca untuk rajin blogging.


Blogger telah bermunculan dimanapun, baik dunia nyata maupun dunia maya. Kebanyakan orang menganggap blogger hanyalah untuk mereka yang hobi dan cinta dunia menulis-membaca. Sebenarnya anggapan itu salah, blogging sangat diperbolehkan untuk semua umat di dunia.

Sebelum membahas lebih mendalam tentang blog, mari pahami istilah dasar blog dulu supaya lebih khusyuk saat membaca artikel ini. Pertama, blog yaitu halaman yang hampir mirip website tapi biasanya dikelola secara pribadi dan lebih personal. Kedua, blogger yaitu orang yang mengoperasikan/ mengelola blog. Ketiga, blogging yaitu kegiatan yang berkaitan dengan blog misalnya update konten-konten di blog. Hanya itu istilah dasar yang saya ketahui dalam dunia blogging.

Lalu, apa alasan yang membuat saya ingin rajin blogging? Inilah sepenggal kisah awal mula mengenal yang namanya blog.


1. Melihat blog pertama kali dari kakak kos/asrama

Awal mula saya mengenal blog ketika saya belajar di perguruan tinggi, sekitar tahun 2014. Saat itu saya sedang menempuh S1 di Malang. Ada kakak kos saya hampir tiap hari sibuk dengan laptopnya, saya kira ngerjakan banyak tugas. Setelah saya datangi dan tanya ke dia, ternyata lagi sibuk nge-blog. Matanya berbinar-binar saat menjelaskan seperti apa asyiknya main blog, tapi saya kan tidak suka nulis apalagi baca jadi ya dengerin ajalah. Dia kuliah jurusan kebidanan, beda kampus dengan saya. Singkat cerita, dari situlah pertama kali saya tahu seperti apa wujudnya blog.


2. Keterpaksaan rajin blogging untuk tugas kuliah

Sekitar tahun 2015 ada tugas mata kuliah yang mengerjakannya harus pakai blog, saat itu kita sekelas agak panik dan bingung dong…Karena mayoritas belum pernah mengoperasikan sama sekali. Saat itu dosen menyuruh kita pakai platform wordpress.com untuk pengumpulan tugasnya. Bersyukurnya itu tugas kelompok, jadi bukan beban berat lah.hehe Setiap kelompok harus membuat akun blognya dengan platform yang telah ditentukan. Bapak dosen mengarahkan kita dalam proses pembuatan akun hingga jadi blog simple dengan template ala kadarnya. Jadi selama satu semester, pengumpulan tugas kita diposting pada blog tersebut. Namanya juga tidak ada minat menulis, setelah semester berakhir, berakhir pula interaksi kita pada wordpress itu dan terbengkalai hingga sekarang.

Banyak kegiatan tidak mempengaruhi dalam blogging

3. Banyak kegiatan saat di perguruan tinggi, jadi ingin berbagi lewat tulisan namun tidak tahu cara blogging yang benar

Sebenarnya semasa kuliah saya juga mengambil beberapa pekerjaan paruh waktu seperti jaga butik, les privat, mengajar ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, jadi pemateri/juri event kepalangmerahan, jadi tenaga medis. Kenapa kebanyakan dunia Kesehatan, karena saat kuliah saya mengikuti UKM Palang Merah Indonesia. Jadi tidak heran kalau job sampingan saya di dunia itu. Saat itu saya merasakan, gini amat ya nyari duit itu sulit dan capeknya luar biasa. Prinsip saya saat kuliah, seminimal mungkin minta uang dari orang tua. Jadi untuk biaya kos, makan, tugas-tugas, dll saya dapat dari kerja sampingan itu. Jadi sempat kepikiran ingin membuat tulisan terkait kegiatan keseharian dan mempublishnya di blog. Sayangnya saat itu tidak tahu cara mengoperasikan blog dan waktu untuk belajar pun tidak ada.

4. Kerja sampingan/freelance wartawan kuliner dan travelling

Oiya, ada satu pekerjaan terparah lagi yang saya ambil, yaitu jadi wartawan kuliner-traveling di salah satu pemilik blog di Malang (saya lupa nama blognya). Kenapa saya katakan terparah, pada dasarnya saya orang yang tidak suka membaca-menulis tapi mengambil jenis pekerjaan ini, bukankah ini menantang maut? Saat itu saya tergiur dengan bayarannya, per artikel dihargai minimal 25 ribu. Otak ekonomi mulai menganalisa, kalau bisa lolos 3-4 artikel sehari lumayan tuh dapat 100ribu cuma nulis seputar kuliner dan travelling. Saya ambillah pekerjaan tersebut dan memulai bergerilya mencari café/tempat makan sekitaran kampus yang perlu diekspos.

Cafe untuk bahan menulis blog

Saya datangi café-café yang sudah saya list, saya perkenalkan diri dan mengambil beberapa foto sisi café yang menarik. Namanya wartawan kuliner ya, tidak mungkin kan cuma ambil foto saja? Pasti harus icip beberapa menu yang ada di café tersebut supaya bisa mendiskripsikan rasa menu di sana. Jadi saya memutuskan memesan beberapa menu di tiap tempat yang saya kunjungi (ini bayar pakai duit pribadi ya, tidak dapat reimburse). Profesi ini membuat diriku merasa rugi besar dan tampak bodoh karena harus mengeluarkan banyak dana demi menulis sebuah artikel yang belum tentu lolos dan menghasilkan rupiah.

Singkat cerita, artikel kuliner dan traveling saya lolos semua dengan sedikit editan saja. Betapa senangnya hati ini lihat karya tulisan tayang di blog kuliner Malang, yang pengunjungnya sudah banyak. Apalagi disini tidak ada yang mengajari menulis artikel ya, otodidak merangkai kata sendiri. Namun pekerjaan ini tidak berjalan lama, mungkin hanya sebulan karena biaya yang saya keluarkan lebih besar daripada hasil yang saya dapatkan. Setelah dapat transferan hasil artikel, saya langsung menghilang tanpa kabar. Pimpinan setiap hari menghubungi, namun saya abaikan karena sedang dalam pelarian.hehe (mohon untuk tidak ditiru). Namanya niat menulis atas dasar uang, pasti tidak bertahan lama.

Tumbuhnya minat menulis blog
sumber: id.pinterest.com

Selama menjalani kehidupan ini, cukup sering saya membuka blog-blog di internet untuk mendapatkan informasi yang saya butuhkan, namun kenapa perasaan ingin rajin blogging tidak muncul? Mungkin saat itu saya berpikir, blogging itu pasti ribet, butuh kecerdasan tersendiri, harus suka baca-nulis, punya banyak waktu luang, bla-bla-bla… Karena mindset itu, saya tidak pernah ingin mempelajari blog meskipun hanya sekilas.

Kapan minat blogging mulai muncul menghantui?

Minat saya akan dunia blogging baru muncul di akhir tahun 2022, saat dimana para content writer dan creator bermunculan dimana-mana. Entah hidayah apa yang membuat diri ini ingin mengenal lebih dalam dunia blog. Rasa ini muncul ketika browsing informasi seputar life style, beauty, kuliner, travelling, dll dan tidak sengaja mengamati gaya penulisan mereka yang menurut saya biasa saja dan saat membaca di tengah-tengah sudah merasa bosan. Ini hanya komentar pribadi saya saja ya, mungkin pendapat orang lain berbeda.

Dari sini saya menyadari, “Ternyata kalau mau ngeblog tu nggak harus menguasai gaya bahasa dulu dan berpikir keras ya. Banyak blogger copas (copy-paste) sana sini, bukan hasil pemikiran sendiri dan pengolahan bahasanya biasa banget tapi iklan dan pembacanya banyak”. Jadi saya memutuskan ingin mempelajari blogging, syukur-syukur bisa jadi blogger sukses.

Kenapa jadi berminat?

Alasan utamanya selain ingin mengalihkan rasa penat dan emosi di pekerjaan, mendalami/lebih memahami dunia menulis, juga ingin membuang rasa malas dan menunda-nunda suatu pekerjaan. Sangat bersyukur jika tulisan saya bisa memberikan informasi bagi para pembacanya. Kalau tentang cuan, saya tidak berharap lebih karena itu hanyalah bonus.

Awal mula mengenal Blogspedia.

Setelah memutuskan untuk belajar blog, saya mencoba browsing di internet, lihat tutorial saat luang. Namun saya tidak memiliki semangat membara, seperti tidak ada effort powerfull. Suatu ketika, saat bermain Instagram, ada temen saya posting selalu menyisipkan alamat blognya. “Sepertinya anak ini main blog sekarang” dalam hati saya. Akhirnya saya hubungi dia dan tanya sekilas tentang blog, dia ternyata ikut pelatihan blogspedia. “Oh…ternyata ada ya pelatihan blog, kemana aja saya selama ini” ujar saya. Singkat cerita, dia selalu kasih info ke saya setiap ada webinar dan mengenalkan saya pada akun blogspedia hingga saya memutuskan untuk ikut 14days challenge Blogspedia, hingga sekarang bisa masuk Coaching Blogspedia 4. Tidak pernah menyangka bisa sejauh ini, meskipun belum memahami blogging seluruhnya.

Orang malas jadi rajin blogging berkat Blogspedia Challenge

Pemalas bukan berarti malas dalam menulis blog
sumber: id.pinterest.com

Jujur saja, saya orang yang malas dalam hal membaca dan menulis. Selama sekolah dan kuliah, pelajaran yang paling saya benci Bahasa Indonesia, jadi maklum nilainya pas-pasan.hehe Setiap membaca bacaan panjang, pasti mengantuk dan ingin segera mengakhiri. Jadi untuk mendalami blogging sangat butuh effort yang luar biasa. Kalau ditanya tips mengatur waktu dalam blogging, saya hanya bisa menjabarkan sesuai pengalaman pribadi. Selama menjalani 14days challenge Blogspedia, merupakan waktu yang berkesan bagi saya. Bagaimana tidak, tiap hari harus menulis dan posting artikel dengan tema berbeda. Sangat menantang sekali bukan? Para hero blogger aja pasti butuh waktu beberapa hari untuk merilis artikelnya, ini 1 artikel per hari. Tujuan awalnya ingin tahu batas kesanggupan saya sampai mana. Menuju hari pertama mulai pesimis, namun karena sudah terlanjur daftar ya harus lanjut.

Yang perlu dilakukan agar bisa rajin posting adalah sebagai berikut:

1. Tanamkan rasa yakin dulu pada diri sendiri. Yakin bisa menyelesaikan semua tantangan.

2. Tulis/screen capture tema tulisan yang harus dibuat. Tiap pagi saya akan baca tema yang harus diunggah di hari itu apa, jadi saya hanya fokus pada tema itu saja.

3. Karena saya pegawai kantoran, jadi selama jam kantor saya fokus bekerja saja. Pada jam istirahat saya sempatkan cari materi terkait tema entah baca buku atau googling. Saya hanya baca sekilas saja, jika sesuai harapan akan saya simpan untuk saya olah sendiri.

4. Sepulang ngantor, saya masih melakukan rutinitas lain seperti ibadah, masak, makan, belanja, beres-beres kos, dll. Saya akan mulai menyentuh tulisan setelah magrib, karena di waktu seperti itu otak kita akan lancar berpikir dan berimajinasi.
Mengerjakan blog bisa dimana saja
5. Prinsip saya, blogging tidak untuk seharian. Jadi saat itu saya hanya menyisihkan waktu 2-3 jam untuk blogging. Jadi kita harus bisa menentukan waktu yang tepat kapan otak kita lancar berpikir dan semangat untuk blogging.

6. Saat sudah mulai menulis, tulis saja apa yang ingin ditulis. Abaikan dulu kalimat yang kurang tepat, kesalahan, kata tidak pas, dll. Tulis saja apa yang ada di pikiran kita. Ini akan menghemat banyak waktu.

7. Setelah selesai menulis, baru baca ulang hasil karya kita sambil mengoreksi kata/kalimat yang kurang pas. Oiya, kadang saya sering kesulitan menentukan judul artikel, jadi pasti saya skip dulu, nanti akan saya tentukan judulnya ketika artikel sudah jadi. Entah ini cara yang benar atau tidak, tapi bagi saya daripada kita menghabiskan waktu untuk memikirkan judul, sebaiknya menulis dulu, judul kemudian. Supaya karangan yang ada di otak kita tidak hilang ketika fokus memikirkan judul.

8. Oiya, saya kadang juga mengalami kebuntuan ide. Supaya tidak diam di tempat tanpa menemukan ide, saya pasti melihat blog orang-orang untuk mencari kunci pembahasan terkait tema. Untuk gambar kebanyakan saya ambil di google dan edit sendiri karena sekarang banyak aplikasi yang perlu diberdayagunakan, seperti canva, editor video, dll.

Mengerjakan blog bisa dimana saja

So, tak perlu hobi menulis dan membaca untuk rajin blogging bukan? Sesungguhnya blogging dan jadi blogger itu tidak sulit kalau kita bisa bertekad kuat dan bersungguh-sungguh menjalaninya. Paling terpenting jangan malas dan menyerah dengan mudah.
✓ OldestNewer ›

14 comments

Thank you atas kunjungannya. Silakan jika ingin menulis komentar dan ide-ide tulisan berikutnya.
Pastikan rutin berkunjung ya, serutin merawat kulit kita...
  1. Tuhkan bener, hehe saya pas cerita ke temen tentang blogger tanggapannya itu buat setor tugass.. ehh samaan ya. Tapi nanti kalau udah jadi blogger hoby menulis dan membaca akan mengalir ya kak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you sdh berkunjung... Salam kenal kaka.
      Yuks semangat jadi hero blogger..

      Delete
  2. Semangat kak, bener sih, engga enak kayaknya kalau ngeblog sehari langsung jadi. Baiknya dicicil dari sebelum-sebelumnya, hehe. makasih tipsnya kak, salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak Thia, salam kenal ya..
      manajemen waktu penting dlm ngeblog.. Yuks tetap semangat, jangan sampe kendur...

      Delete
  3. Wah, suka banget sama tips nya kak. Saya juga ibu pekerja. Tips agar bisa nulis diblog bermanfaat banget buat saya. Tips nya sederhana, tapi ngena banget. Saya akan coba aplikasikan...thanks kak, semangat menebar manfaat ☺️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak....salam kenal. Yuk manajemen waktu kita dgn baik. Jd klu mau ngeblog gk harus mantengin seharian ya...

      Delete
  4. manajemen waktu adalah sesuatu yaa kak, kudu pinter-pinter set nya, belajar konsisten ngblog

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kak, kadang mempertahankan konsisten yang sulit..

      Delete
  5. aku suka banget nih sama tulisannya, bener2 pov nya beda banget kak dari yang lain. semoga kita bisa saling belajar ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello..salam kenal kak.
      Thank you sdh mampir dan bersedia berkomentar.. Yuk semangat belajar blogging bareng...

      Delete
  6. Wah kebalikannya sama saya mbak. Kalau awal ngeblog karena tau dari kakak kos, saya tertarik mulai ngeblog lagi karena tau calon suami juga nge-blog. Dulu sih awal-awal perkenalan tau aja gitu dia rajin ngeblog. Eh ternyata jodoh wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah....romantis sekali kisah awal ngeblognya kak..

      Delete
Gandjel Rel